Jangan Mendua Hati
Yakobus 1:8
Ketika kita mendengar kata “mendua hati”, maka yang muncul dalam pikiran kita adalah seseorang yang mulai tidak setia atau sudah mengalihkan padangan kepada orang lain. Biasanya pengertian seperti ini terjadi pada orang yang sudah dan sedang menjalin hubungan, entah masih berpacaran atausudah menjadi pasangan suami isteri.
Dalam kehidupan iman, sangat dilarang keras sikap mendua hati. Kesaksian Alkitab menunjukkan bahwa tidak boleh ada Allah lain di hadapan-Nya seperti hukum pertama dalam Dasa Titah atau 10 Hukum Tuhan. “jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku (Kel.20:3). Artinya, kita tidak boleh menyembah Allah, tapi pada saat yang sama kita juga menyembah allah-allah yang lain. Rasul Yakobus dalam pembacaan kita pun sangat menentang sikap demikian, “orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.” (1:8) Bagi Yakobus orang yang mendua hati adalah orang yang tidak tenang dalam hidupnya. Meskipun dalam konteks pembacaan ini, Rasul Yakobus memberi penekanan baru tentang orang yang mendua hati sebagai orang yang ragu dan tidak sepenuhnya mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Jadi bukan maksudnya orang yang sudah berpaling pada hal yang lain, tapi lebih kepada orang yang tidak percaya dan tidak mengandalkan Tuhan lagi di dalam kehidupannya.
Sebagai keluarga Kristen, peringatan untuk tidak mendua hati hendaknya ditaati dengan iman yang benar. Sebab hidup yang mendua hati mencerminkan kehidupan yang ragu dan kurang percaya kepada Tuhan. Karena itu, jika pada saat ini kita dipilih untuk menjadi seorang pelayan baik untuk menjadi pelayan khusus atau pelayanan yang lain, akan tetapi kita masih mendua hati dan ragu untuk memutuskannya, maka ini mencerminkan bahwa kita kurang yakin bahwa Tuhan hendak memakai kita sebagai alat-Nya. Renungkanlah selalu bahwa dalam iman, jangan mendua hati hendak mengajak kita untuk hanya percaya dan yakin sepenuhnya kepada Dia dan pertolongan-Nya. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ya Allah kami, ajarlah kami dengan hikmatMu untuk tidak mendua hati dan hanya percaya serta
bergantung sepenuhnya kepada-Mu saja. Amin.