Harmonisasi Hidup
Titus 1:16
Setiap orang merindukan hidupnya menikmati keharmonisan, baik dalam hubungannya dengan sesama
anggota keluarga, dalam pekerjaan bersama rekan sekerja dan dalam hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Bila ada keselarasan dalam berpikir, berucap dan bertindak itulah warna dari sebuah keharmonisan. Realitas keragaman dalam hidup adalah anugerah Ilahi bagi kita. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa harapan untuk menikmati harmonisasi dalam hidup sering jauh dari hidup kita. Berbagai persoalan yang muncul ditengah masyarakat dan jemaat adalah ketidakmampuan kita merawat keragaman, mementingkan diri sendiri atau kelompok masing masing, ketidak selarasan
antara ucapan dan tindakan, antara iman dan perbuatan.
Rasul Paulus, di ayat 16 ini memberi gambaran tentang keberadaan para penyesat dan mereka yang telah berpengaruh dengan ajaran sesat. Mereka percaya kepada Allah, tetapi dengan perbuatannya, mereka menyangkal Dia, artinya iman tidak dapat dibuktikan dalam kehidupan setiap hari, sesuatu yang bertolak belakang, lain dihati lain di mulut dan tindakan. Bermuka dua atau munafik. Jelas dalam
gambaran ini jemaat hidup tidak harmonis. Keberadaan mereka sangat berbahaya, menimbulkan kecurigaan, perpecahan dan kemunduran bagi pemberitaan Injil. Untuk itulah Titus diingatkan sekaligus didorong untuk menata pelayanan dengan menegur mereka yang hidup tidak tertib, supaya tercipta keharmonisan dalam jemaat.
Sebagai keluarga Kristen kitapun harus berusaha menciptakan keharmonisan hidup rumah tangga. Memelihara iman seluruh anggota keluarga agar tidak terpengaruh dengan ajaran dan kebiasaan yang salah. Saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain, saling mengingatkan dan
memperbaiki kelakuan supaya kehadiran keluarga kita di tengah jemaat dan masyarakat berdampak positif dan membawa berkat. Amin.
Doa: Ya Tuhan tolonglah kami untuk mampu merawat keragaman sehingga terjalin harmonisasi hidup dalam keluarga, jemaat dan masyarakat kami. Amin