Hindari Rencana Balas Dendam
Mikha 4:14
Sering kali orang Kristen, suka menyakiti sesama manusia bahkan ada kencenderungan untuk membalas dendam bagi mereka yang bersalah kepadanya. Padahal kita diajari untuk saling mengasihi, mengampuni dan kalaupun pihak lain tidak bersedia, kita harus terus bersedia mengasihi dan mengampuni.
Nabi Mikha meramalkan bahwa dengan tongkat mereka memukul pipi orang yang memerintah Israel. Artinya, keluarga Allah, siapapun tidak boleh melakukan pembalasan atas apapun yang diperlakukan pada dirinya.Siapapun yang diperlakukan dengan kasar dan penuh penghinaan, orang-orang suci menganjurkan dan meneruskan perintah TUHAN ini bahwa pembalasan adalah hak-Ku (Ulangan 12:19 dan Ibrani 10:30). Lalu, apakah kita hanya berdiam diri saat diperlakukan dengan kasar dan penuh penghinaan? Nabi Mikha menganjurkan engkau harus dirikan tembok membuat pagar atau keamanan bagi lingkunganmu, dirimu secara personal atau pribadi supaya menjadi manusia cerdas dan punya moralitas yang dapat diteladani untuk menghadapi masalah sosial. Mendirikan tembok juga berarti mencegah semua kemungkinan yang mengarah pada konflik terbuka dan berujung pada kekerasan dan pertikaian untuk saling melukai.
Keluarga Kristen janganlah mempersubur dendam dan kebencian yang akan berlangsung lama dalam kehidupan bersama sehingga hidup tidak lagi tenang, damai dan rukun. Solusi strategi mendirikan tembok dalam konteks nabi Mikha adalah sebuah keniscayaan untuk menghindar dari keadaan balas-membalas yang menggambarkan citra manusia jatuh pada prilaku binatang. Tuhan menciptakan manusia lebih cerdas dan unggul atas mahluk yang lain termasuk kecerdasan dalam menahan emosi dan kemarahan. Tuhan berkerja dengan keadilan-Nya, jangan membalas melainkan nantikan karya-Nya membuat kita tenteram dan damai dalam perlindungan-Nya. Amin.
Doa: Ya Bapa, ajarilah kami untuk saling mengasihi dan mengampuni satu dengan yang lain. Jauhkan hidup kami dengan mempraktekkan balas dendam terhadap yang yang melakukan kesalahan kepada kami. Amin.