Jangan Menyebut Nama Tuhan dengan Sembarangan
Keluaran 20:7
Di kalangan persekutuan Kristen, pastilah setiap hari nama Allah disebut, baik dalam doa, nyanyian pujian, pewartaan injil-Nya, pengajaran, penggembalaan. Pendek kata, dalam setiap aktifitas kerohanian, pastilah nama Allah disebut. Dalam pergaulan sehari-hari, telah menjadi lazim untuk bereaksi atas sesuatu berita atau peristiwa dengan ungkapan: OMG (O My God). Dalam situasi tertentu seperti saat terkejut, takut, nama Tuhan Allah terucap. Bahkan tidak jarang, di saat marah pun, secara spontan nama Allah disebut. Yang menjadi persoalan, apakah di setiap penyebutan nama Allah, ada iman dan kredo (pengakuan) di dalamnya. Yesus sendiri pernah mengingatkan: bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, (Mat.7:21)dalam arti diselamatkan. Keseringan menyebut nama Tuhan, bukanlah jaminan bahwa seseorang itu beriman teguh. Apalagi penye-butan nama Allah tidak pada tempatnya. Larangan untuk menyebut nama Tuhan secara sembarangan mengingatkan kita untuk selalu menyapa Tuhan Allah dalam kekudusan dan kerendahan, dengan hati yang ikhlas, sebagai lafal yang keluar dari iman yang teguh kepada Allah yang disembah dan dimuliakan. Saat kita menyembah-Nya, kita berdoa, berseru kepada-Nya, saat kita beribadah dalam sujud syukur, biarlah nama Tuhan dipuji, karena hanya bagi Dialah, segala hormat dan sembah dipersembahkan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, Bapa kami di dalam Yesus Kristus. Kami sujud menyembah-Mu dalam kerendahan, mengangkat pujian kami atas segala perwujudan kebaikan-Mu bagi kami bagi keluarga kami. Kiranya Roh-Mu selalu menuntun kami untuk memuliakan nama-Mu siang dan malam, menyaksikan kepada dunia segala perbuatan-Mu yang ajaib. Amin.