Kebebasan untuk Memberitakan Injil
Galatia 2:3
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat yang telah memerdekakan kita dari kuasa dosa dan maut. Kita percaya bahwa kita telah dibaharui dalam Yesus Kristus dan tidak lagi dikuasai oleh kuk perhambaan. Kita tidak hidup lagi berada di bawah hukum Taurat, tetapi di dalam kasih karunia Tuhan Yesus yang menyelamatkan. Itulah Injil yang diberitakan oleh rasul Paulus kepada bangsa bukan Yahudi. Atas dasar pemahaman ini, maka kita sebagai gereja diajak untuk terus melaksanakan tugas pelayanan pemberitaan Injil, tanpa dibe-bani oleh tuntutan tradisi hukum Taurat, karena pemberitaan Injil yang kita lakukan semata-mata untuk kemuliaan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita.
Bacaan Firman Tuhan hari ini, dimana Paulus mencon-tohkan Titus yang percaya kepada Tuhan Yesus, yang kepa-danya tidak dituntut atau dipaksakan untuk menyunatkan diri karena tuntutan hukum taurat. Artinya menerima dan mem-beritakan Injil tidak dibatasi dengan syarat lahiriah dan ikatan tradisi, sehingga siapapun yang akan memberitakan Injil kepa-danya diberi kebebasan untuk melakukannya dan siapapun juga yang akan menerima Injil, kepadanya dapat menerima Injil sesuai dengan kondisi kehidupan yang dimiliki, asalkan semuanya berlangsung dalam koridor kehendak Allah dan untuk kemuliaan Allah (Roma 11:36).
Sebagai orang percaya, kita semua diajak untuk mem-beritakan Injil Yesus Kristus menurut takaran kasih karunia Allah kepada kita, bahkan diberi kebebasan melakukan itu menurut talenta yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Marilah kita melakukan tugas Pemberitaan Injil ini, supaya semakin hari semakin banyak orang yang percaya dan diselamatkan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau telah mem–bebaskan kami dari belenggu dosa. Ajarilah dan mampukanlah kami untuk menggunakan kebebasan ini melalui usaha pemberitaan Injil, supaya semakin banyak orang yang percaya dan diselamatkan. Amin.