2 Samuel 15 : 4-6
(4) Lagi kata Absalom: “Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil.”
(5) Apabila seseorang datang mendekat untuk sujud menyembah kepadanya, maka diulurkannyalah tangannya, dipegangnya orang itu dan diciumnya.
(6)Cara yang demikianlah diperbuat Absalom kepada semua orang Israel yang mau masuk menghadap untuk diadili perkaranya oleh raja, dan demikianlah Absalom mencuri hati orang-orang Israel.
Berperilaku Etis
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Dalam kehidupan bangsa Israel, hal menghakimi adalah sebuah tindakan untuk menyelesaikan suatu perkara, baik perorangan maupun kelompok untuk mendapatkan keadilan. Seseorang yang bertugas untuk menghakimi harus memiliki hikmat dan memahami dengan benar persoalan yang terjadi agar keputusan yang diambil adil.
Absalom tidak dipilih oleh Tuhan Allah untuk menjadi hakim bagi Israel, namun untuk mencapai tujuannya, ia tak segan-segan mengungkapkan “Sekiranya aku diangkat menjadi hakim di negeri ini! Maka setiap orang yang mempunyai perkara atau pertikaian hukum boleh datang kepadaku, dan aku akan menyelesaikan perkaranya dengan adil.” Karena itu, siapapun yang mau menjumpainya, ia mengulurkan tangannya dan memberi ciuman sebagai cara untuk mencuri hati orang Israel.
Firman Tuhan hari ini, tentang sikap Absalom yang mencari simpati dengan cara yang kelihatan baik namun mempunyai tujuan yang tidak baik. Seharusnya, siapapun yang akan mencalonkan diri untuk menjdi pemimpin, hendaknya meiakukan hal-hal yang etis; simpatik, ramah, adil, benar, penuh belas kasihan dan menjunjung tinggi supremasi hukum. Jabatan adalah anugerah Tuhan Allah, karena itu raihlah jabatan dengan cara yang terhormat, tidak menghalalkan segala cara untuk mendapat dukungan dan meraih ambisi. Jabatan legislatif dan eksekutif ada untuk tujuan melayani rakyat.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Dalam sejarah pesta demokrasi di mana pun, ada kecenderungan baik calon, tim sukses maupun pemilih sering menggunakan segala cara untuk meraih keuntungan dan
kemenangan. Sebagai warga gereja, marilah kita tetap mengedepankan perilaku yang etis, tidak saling menghakimi, menghina, menjatuhkan. intimidasi dan politik uang. Marilah kita berkompetisi dengan cara baik, nyatakan cara-cara yang positif dalam berkampanye dan berpolitik. Jangan melihat pesaing yang berbeda figur dan pendukung sebagai ancaman dan musuh, tapi marilah kita saling menghormati dan memberi salam yang tulus sebagai tanda saling mengasihi satu dengan yang lain. Sebab meraih kemenangan dengan cara yang baik akan menghasilkan pemerintahan yang baik bagi kesejahteraan rakyat. Demikian sebaliknya! Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah kami agar dapat melakukan cara-cara yang etis dalam pesta demokrasi, sehingga semua dapat berlangsung dengan baik dan benar. Amin.