Tangisilah Dirimu
Lukas 23:28
Apa yang kita perbuat ketika berhadapan dengan orang yang menderita? Yang biasanya kita lakukan adalah meng-hibur. Yesus sebagai manusia juga membutuhkan hal yang sama. Manakala Ia menderita, ada tangisan penghiburan dari para perempuan. Namun, Yesus mengetahui mengapa mereka menangis, karena Yesus bukan hanya sebagai manusia tapi sekaligus Allah yang sesungguhnya. Dia mengerti setiap tetesan air mata mereka. Karena Yesus pernah menangis, dalam Yohanes 11:35, “Maka menangislah Yesus”. Dia, Sang Pencipta semuanya mempunyai air mata. Air mata untuk kita semua. Ketika mereka sedang menangisi, Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!”
Di tengah penderitaan-Nya, ternyata Yesus masih punya waktu dan perhatian untuk memperhatikan air mata duka mereka. Ia berpaling kepada mereka, dan menyuruh mereka supaya tidak menangisi-Nya. Sebab air mata yang mereka cucurkan bagi Dia tidak ada gunanya. Karena beberapa dari antara mereka akan menyaksikan dan mengalami penderitaan itu bersama anak-anak mereka yaitu penghukuman terhadap penduduk Yerusalem.
Sebagai keluarga Kristen, mungkin saat ini kita meng-alami penderitaan entah itu sakit yang tak pernah sembuh, masalah keluarga yang tak pernah usai. Marilah kita belajar dan mengikut teladan Yesus: tidak mengeluh atau menggerutu melainkan tetap tabah dan taat bahkan dapat memberi waktu menoleh orang lain di sekitar kita. Percayalah bahwa dalam ketabahan dan kataatan, beban berat apa pun dapat kita pikul dan ringan adanya. Seperti ucapan Yesus, “Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Matius 11:29). Amin.
Doa: Ya Bapa yang penuh kasih, pakailah kami supaya di tengah penderitaan boleh mengubah air mata kami menjadi mata air penghiburan dan topanglah kami lewat iman yang berakar kuat yang tak pernah berubah mengasihi-Mu dan melakukan perintah-perintah-Mu. Amin.