Berbicara Sebagai Orang Berhikmat
1 Raja-Raja 10:3
Ada ungkapan berkata “Karena mulut badan binasa“ yang artinya kesalahan dalam berucap dapat berakibat kebinasaan. Kebiasaan kita sebagai mahluk sosial selalu ingin berbicara, walaupun kenyataannya yang terjadi apa yang kita bicarakan itu sering mendatangkan masalah. Perselisihan, perbantahan yang disertai adu mulut sering terjadi, bahkan ada yang sampai berakhir pada pertumpahan darah. Kenapa bisa demikan? Karena banyak orang tidak tahu bagaimana berbicara dengan benar. Raja Salomo berbicara kepada ratu Syeba bukan hanya sekedar berbicara. Raja Salomo berbicara tentang realitas kehidupannya bersama Tuhan di tengah umat Yerusalem. Salomo berbicara bukan muluk-muluk, juga bukan penuh rekayasa. Tapi dia berbicara sebagai seorang raja yang mendapatkan hikmat dari Tuhan. Sehingga apapun yang ditanyakan oleh ratu Syeba dapat dia jawab dengan benar.
Sebagai keluarga Kristen, penting sekali dalam hidup ini kita berbicara sebagai orang yang berhikmat. Berbicara dengan penuh kejujuran, keadilan, kebenaran, tanpa ada unsur kebohongan. Sebab banyak masalah yang sering muncul dalam keluarga, itu juga sering dipicu dengan adanya kata-kata yang kasar, yang saling menyakiti satu dengan yang lain. Kata-kata yang bijak sangat penting bagi kita orang percaya dalam mengatasi berbagai persoalan apalagi zaman sekarang banyak persoalan di masyarakat itu semua bermula dari perkataan- perkataan yang yang tak berhikmat. Sebagai orang percaya kalaupun kita berbicara, maka berbicaralah sebagai orang-orang yang selalu memberi kesaksian tentang kebaikan dan pertolongan Tuhan. Perkataan orang benar seharusnya menjadi berkat bagi semua orang. Karena perkataan orang benar akan memberikan rasa sukacita dan damai sejahtera bagi semua orang. Amin.
Doa: Ya Tuhan pakailah mulut kami ini untuk menyatakan kesaksian tentang hal-hal yang baik dan benar, serta pakailah mulut kami ini untuk berbicara tentang kebaikan-kebaikan Allah. Amin.