Golgota
Markus 15:22
Setiap tempat biasanya dinamakan berdasarkan karakteristiknya atau apa yang paling menonjol dari tempat tersebut. Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan dan Ia dibawa ke sebuah tempat yang bernama Golgota. Sebagaimana disebutkan oleh penginjil Markus, Golgota berarti Tempat Tengkorak, yang dalam Alkitab bahasa Latin (Vulgata) disebut Kalvari, yang memiliki arti yang sama, yakni tengkorak. Pemberian nama Golgota dengan arti demikian pastilah bukan tanpa alasan. Beberapa orang menganggap bahwa pemberian nama tersebut dikarenakan bentuk tempat tersebut yang mirip tengkorak. Bagaimanapun bentuk dari tempat tersebut satu fakta yang pasti ialah bahwa Golgota adalah sebuah bukit kecil di mana banyak eksekusi dan peng-hukuman penyaliban dilakukan. Injil Markus hendak menun-jukkan kepastian kematian Yesus yang disalibkan di atas bukit tersebut. Kenyataan bahwa Yesus disalibkan dan mati di Golgota adalah fakta yang tidak bisa dibantah, dan inilah inti dari pemberitaan Injil Markus.
Yesus disalibkan dan mati untuk menebus dosa-dosa manusia di sebuah tempat di mana begitu banyak orang yang telah berbuat jahat dihukum mati, sebuah tempat yang mengerikan dan membawa rasa takut yang besar. Namun, justru kematian Yesus di sana telah mengalahkan kengerian dan ketakutan terdalam dari manusia, yakni maut itu sendiri. Rasul Paulus menegaskan hal ini dengan mengatakan, “Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut” (1 Kor. 15:26).
Sebagai keluarga Kristen kita dipanggil untuk mengimani apa yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus di Golgota. Kematian-Nya telah membebaskan kita dari kuasa dosa yang membelenggu hidup kita, supaya kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan setiap hari. Amin.
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih telah mati di atas kayu salib di Golgota untuk menebus dosa-dosa kami. Kami mau hidup dalam kekudusan hari demi hari. Amin.