HARI PEMBALASAN ALLAH
Yesaya 61:2
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tema renungan hari ini adalah “Hart Pembalasan Tuhan”. Tema ini memberikan kesan mengerikan bila ini terjadi. Sebab siapa yang akan tahan dan sanggup kalau Tuhan membalas atau menghukurn. Pasti tidak ada yang sanggup menahan atau menantang Tuhan. Adakah Tuhan Allah membalas? Bukankah kita dididik dengan iman untuk tidak membalas. Sebaliknya kita dididik dengan iman yang menyatakan kasih kepada sesama. Seperti kata firman “janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan”. Namun jika Allah membalas. apakah kita juga boleh membalas perbuatan jahat orang lain?
Keluarga Kristen yang dikasiht dan diberkati Tuhan Yesus.
Makna kalimat hari pembalasan Tuhan hendaknya dimengerti dalam konteks perikop ini. Di ayat kedua, kalimat hari pembalasan Tuhan dihubungkan dengan tahun rahmat Tuhan dan menghibur semua orang berkabung. Artinya, pemberitaan nabi ini pertarna-tama adalah pemberitaan kebebasan. Di Israel, tahun rahmat Tuhan adalah tahun Sabat dan tahun Yobel. Tahun ini disebut tahun penghapusan hutang. Para budak dibebaskan dan mereka yang tertawan mendapatkan kembali kemerdekaannya. Ini adalah hukum Tuhan yang harus ditaati dan dilaksanakan dengan benar. Tapi bila ada yang melawan keputusan Allah dan tidak melaksanakan apa yang merupakan kehendakNya, maka Allah pasti murka dan akan menghukum. Inilah makna hari pembalasan Tuhan dalam pembacaan kita saat ini. Pembalasan Tuhan tidak semata mata berbicara tentang murka atau penghukuman Allah, tapi yang utama agar umat Tuhan saling menjaga dan menghargai hubungan bersama yang sederajat, harkat dan martabatnya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Perenungan hari ini memberikan peringatan yang jelas dan tegas bagi kehidupan pribadi dan keluarga Kristen. Bahwa setiap orang wajib memberikan penghorrnatan dan penghargaan terhadap sesama sebagai mahluk Tuhan yang mulia dan sederajat. Jangan kekayaan, jabatan atau kekuasaan digunakan secara bebas dengan semena-mena menekan dan menindas kaum minoritas, yang berbeda suku, agama dan yang lemah serta miskin. Atau atas nama kebebasan mendiskriminasi kelompok yang lemah. Ingat, Tuhan maha melihat dan tidak ada yang lepas dari hukuman atau pembalasan Tuhan. Karena itu panggilan kita adalah panggilan untuk membebaskan, bukan untuk menghukum, mengucilkan, mendiskriminasi dan menindas kaum marginal yang lemah. Penghukuman dan pembalasan adalah kuasa dan kedaulatan Allah. Tugas kita adalah memberitakan dan memperjuangkan kebebasan yang berkeadilan dan bertanggung jawab Amin.
Doa : Ya Tuhan, ajarlah kami untuk peka pada kehendak-Mu dan pada jeritan sesama yang menderita dan tertindas karena ketidakadilan. supaya kami tidak menjadi baglan dari ketidakadilan dengan menggunczkan anugerah kebebasan dengan baik dan bertanggung jawab. Amin.