Tekun Mencari Hikmat
Amsal 2:4-5
Pernahkah Anda menyaksikan orang menggali emas? Di tempat-tempat penambangan emas. Kalau Anda sempat mencari foto-fotonya di internet, Anda akan mendapati, peralatan untuk mencari emas tidak sederhana. Menggali emas tidak sama seperti mencari cacing untuk memancing. Di tanah-tanah yang gembur, cukup dengan bantuan sendok, Anda bisa dengan mudah menemukan cacing. Emas berada di kedalaman, bukan di kedangkalan. Hanya orang yang punya ketekunan yang bisa memperolehnya. Begitu pula dengan hikmat yang dilukiskan oleh pengamsal dalam bacaan ini.
Firman Tuhan hari ini menegaskan: hikmat Tuhan tidaklah instan. Ia diibaratkan perak dan harta terpendam. Untuk mencari dan memperolehnya butuh usaha, butuh kerja keras, Hikmat Tuhan dapat kita gali lewat seringnya membaca, merenungkan, dan mempelajari Firman Tuhan. Kalau membaca bagian perikop ini secara keseluruhan, kita pun akan tahu bahwa hikmat Tuhan yang kita peroleh akan menuntun kita untuk mendapatkan kebenaran dan menolong menghadapi berbagai hal dalam kehidupan ini. Sebagai keluarga Kristen, kita hidup di zaman yang serba instan sering membuat kita menjadi malas dan lalai mencari hikmat dari Tuhan. Kita lebih sering menggunakan pengertian kita sendiri yang justru banyak kali menjerumuskan dan membawa kita tersesat jauh daripada jalan Tuhan. Firman Tuhan mengingatkan dan mengajak kita sebagai keluarga Kristen agar kita mau kembali sadar dan mencari hikmat Tuhan dengan tekun. Amin.
Doa: Kami mau menyembah Engkau Allah dalam Roh dan kebenaran, oleh karena kami merasakan kehadiran-Mu yang terus menginspirasi kehidupan kami. Biarlah kami diberi kemampuan untuk terus tekun mencari hikmat dari pada-Mu.Amin.