Tuhan Mengijinkan Turunnya Angin Ribut
Yunus 1:4
Banyak cara Tuhan untuk mengingatkan dan menegur umat dan hamba-Nya. Ketika manusia telah mengandalkan kekuatan dan melakukan kehendaknya sendiri maka di zaman Nuh, Tuhan menurunkan badai dan hujan besar, berupa Air Bah. Saat selururh penduduk kota Sodom dan Gomorah telah hidup dalam dosa, maka Tuhan menurunkan api belerang dari langit membakar kota-kota itu. Saat manusia merasa mampu sampai pada Tuhan dengan membangun menara Babel, maka Tuhan mengacaukan bahasa-bahasa manusia sehingga menara itu tidak bisa dilanjutkan. Untuk menemukan hamba-Nya yang melarikan diri maka Tuhan mengizinkan bencana dan petaka. Yang unik dan istimewa adalah Tuhan memakai jenis-jenis bencana dan petaka itu sesuai dengan maksud dan tujuan serta alamat umat dan hamba yang hendak dibentuk dan dimurnikan-Nya. Seperti Yunus yang sedang melarikan diri dengan kapal besar menuju ke Tarsis maka Tuhan memakai cara menurunkan angin ribut lalu terjadilah badai besar sehingga kapal itu hampir-hampir hancur. Kata “menurunkan” (Ibrani: tuwl) juga berarti: melemparkan, mencampakkan, melontarkan, dan membuang serta meniupkan angin kencang ke tengah laut. Sekalipun para pelaut terbiasa dengan adanya angin dan badai, namun “tuwl”, yakni badai yang diizinkan Tuhan itu tidak dapat dihadapi manusia.
Sebagai keluarga Kristen, seringkali Tuhan izinkan bencana datang untuk membentuk dan memurnikan umat manusia. Tuhan mengizinkannya karena Ia memiliki tujuan. Jika badai yang menimpa kapal Yunus tujuannya untuk memanggil kembali Yunus yang melarikan diri, maka bagaimana dengan bencana-bencana yang kita hadapi sekarang. Bencana pendemi Covid-19 belum berakhir. Kita meyakni bahwa Tuhan mengizinkan pandemi ini agar umat manusia yang berada di era 4.0 tidak mengandalkan hasil-hasil teknologi buatan manusia. Jadi pandemi ini adalah bentuk pemurnian bagi umat manusia agar kembali sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Kita diingatkan untuk bersedia dimurnikan Tuhan, dan kembali pada panggilan Tuhan sebagaimana talenta dan berkat yang diberikan-Nya pada kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan kami mengaku bahwa kami sering mengandalkan teknologi buatan manusia, kami memohon ampuni dan baharui dan murnikan kami. Tolonglah agar pandemi Covid-19 berakhir. Amin.