Lukas 10:26–28
(26) Jawab Yesus kepadanya: ”Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?”
(27) Jawab orang itu: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
(28) Kata Yesus kepadanya: ”Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”
Ketahuilah dan Lakukanlah Perintah Utama Yesus Kristus!
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Seorang bijak pernah berkata, “Mengetahui adalah satu hal, sementara melakukan adalah hal yang lain.” Pemikiran ini berangkat dari fakta bahwa tidak semua orang yang mengetahui adalah orang yang menjalankan dan melakukan apa yang diketahuinya. Pertanyaan tentang hidup yang kekal diajukan oleh seorang ahli Taurat kepada Yesus Kristus dalam bagian Alkitab ini, ia disebut sebagai nomikos, yakni orang yang mengetahui seluk-beluk hukum. Dalam hal ini hukum Taurat Yahudi. Ia pastilah seorang yang mempelajari hukum Taurat seumur hidupnya dan hal ini dilakukannya dengan tekun. Itulah sebabnya ia disebut sebagai ahli Taurat. Yesus Kristus menyadari hal ini. Itulah sebabnya, pertanyaan sang ahli Taurat tentang hidup yang kekal dijawab Yesus Kristus dengan pertanyaan-pertanyaan yang menunjuk pada apa yang digeluti sendiri oleh sang ahli Taurat. “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Yesus Kristus menunjuk langsung pada apa yang diakui sebagai sumber otoritas kebenaran, baik oleh Yesus Kristus maupun oleh sang ahli Taurat, yakni hukum Taurat. Ahli Taurat ini menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ay. 27). Jawabannya didasarkan pada perintah terutama dalam seluruh Taurat, yakni hukum kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (bnd. Imamat 19:18; Ulangan 6:5). Yesus Kristus membenarkan jawabannya dan memberikan perintah agar ia melakukannya. Ia akan memperoleh hidup kekal jika melakukan perintah terutama tersebut.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Perintah terutama untuk mengasihi Tuhan Allah dan sesama adalah perintah yang telah dihafal oleh setiap orang Yahudi yang saleh, bersamaan dengan pengakuan iman yang mereka ucapkan setiap hari. Namun pertanyaan terpenting yang mengikuti hal ini adalah, apakah seseorang sungguh-sungguh melakukan apa yang ia ketahui dan hafalkan itu? Yesus Kristus selalu mendorong seseorang untuk melakukan kebenaran yang diketahuinya, sebab di sanalah hidup, bahagia, dan berkat (makarios). Yesus Kristus sendiri berkata, “Yang berbahagia (makarios) ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Luk. 11:28).
Sebagai keluarga Kristen, kita dipanggil untuk melakukan kebenaran yang kita pelajari. Panggilan untuk mengasihi Tuhan Allah dan sesama haruslah menjadi nyata dalam tindakan hidup setiap hari. Kebenaran yang tidak dinyatakan atau dilakukan tidak akan menghasilkan hidup yang sejati.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, tolonglah kami dengan Roh Kudus-Mu untuk melakukan perintah-Mu dalam hidup setiap hari, yakni untuk mengasihi Dikau dan mengasihi sesama kami.Amin.