IMAN BUKAN SOAL MAKANAN DAN MINUMAN
Roma 14:2-3
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Paulus mengajak jemaat dapat saling menerima meski sedang dalam ketidaknyamanan satu dengan yang lain. Pertentangan terjadi karena perbedaan keyakinan tentang makanan dan cara hidup serta cara beribadah. Perbedaan praktik hidup keimanan masing-masing disebut antara si “kuat” dan si “lemah”. Si kuat boleh makan segala jenis makanan dan si lemah hanya makan makanan seperti yang diatur oleh hukum Musa. Maksud si kuat dan si lemah bukan menunjuk pada status sosial melainkan iman. Si lemah adalah orang Kristen Yahudi, mereka tidak makan daging yang diharamkan. Mereka kembali ke Roma setelah peristiwa pengusiran oleh kaisar Klaudius. Mereka belum berani membuka tempat khusus untuk menyembellh daging yang sesuai dengan adat dan peraturan hukum Musa, karena takut terhadap pemerintah Roma. Mereka tetap memelihara peraturan makan mereka. Daging harus disembelih secara khusus. semua darah dikeluarkan jlka tidak dipandang najis. Karena itu mereka hanya makan sayur-sayuran. Karena persoalan makan ini, orang Kristen Non-Yahudi menghina orang Kristen Yahudi dan sebaliknya orang Kristen Yahudi menghakiml orang Kristen Non-Yahudi. Rasul Paulus mencoba memediasi karena kesucian dan kekudusan seseorang tidak ditentukan dari apa yang ia makan menurut keyakinannya melainkan penerimaan oleh Allah. Allah telah menerima orang itu dan tidak melihat apa yang ia makan tetapi keyakinan imannya. Tidak ditentukan oleh jenis makanan dan cara mengolah serta penyajiannya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kendati sebagai keluarga Kristen dalam kehidupan keseharian, berjemaat dan bermasyarakat, kita sering menemui persoalan perbedaan praktik iman. Namun firman hari ini mengingatkan kita agar jangan menghina dan menghakimi menurut keyakinan kebenaran sesuai tradisi dan kebiasaan. Tetapi hendaklah kita melihat keberagaman itu sebagai kekayaan anugerah Allah. Marilah kita berkaca diri melihat iman bukan pada perbedaan praktik saja, tetapi pada kesungguhan dan kebenaran keyakinan kepada Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus sebagaimana yang disaksikan firman – Nya dalam Alkitab. Amin.
Doa: Ya Allah Bapa di sorga, oleh pertolongan Roh Kudus, tolong mompukan kami untuk tidak menghina dan menghakimi orang lain karena perbedaan. Berilah kami iman untuk menghormati perbedaan yang ada. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin