Markus 15:21
Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Ikut Yesus Harus Siap Pikul Salib
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Ada syair lagu yang berbunyi “mengikut Yesus, keputusanku, mengikut Yesus, keputusanku, mengikut Yesus keputusanku, ku tak gentar, ku tak gentar”. Mengikut Yesus Kristus harus menjadi suatu komitmen bagi semua orang percaya yang tidak akan tergoyahkan oleh keadaan apapun. Walaupun masih banyak orang yang berbalik menjadi ingkar karena tergiur dengan uang, harta, jabatan, kedudukan, ketampanan ataupun kecantikan. Yang sangat menyedihkan, ada orang tua menjadikan anak sebagai objek yang dijualbelikan untuk sesuatu yang bisa menguntungkan, sekalipun mereka harus meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus. Untuk perbaikan ekonomi, pemenuhan kebutuhan, pencapaian keinginan untuk berkuasa dan lain-lain sering menjadi alasan untuk keluar dari penderitaan, sekalipun dengan tindakan mengingkari iman. Yesus Kristus berkata: “setiap orang yang mau mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Matius 16:24). Mengikut Yesus Kristus berarti siap dan rela pikul salib. Salib itu berupa tantangan dan penderitaan yang sering ditemui kehidupan sehari-hari.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Menghayati penderitaan yang dialami Yesus Kristus dalam perjalanan menuju tempat penyaliban dengan kondisi tubuh yang lemah karena mengalami dipukul dan disesah, menyulitkan-Nya untuk memikul salib. Tentara Romawi tidak mau Yesus Kristus mati dalam perjalanan, karena yang mereka dan orang banyak nantikan adalah penyaliban-Nya. Simon yang baru datang dari luar kota menuju ke Yerusalem untuk merayakan Paskah diipaksa untuk memikul salib Yesus Kristus. Dia tidak dapat menolaknya, karena menjadi keharusan untuk mengikuti perintah tentara Romawi. Simon yang tidak mengenal Yesus Kristus tetapi turut mengambil bagian dalam kesengsaraan-Nya mendatangkan keyakinan iman dalam dirinya juga keluarganya. Salah satu anaknya yaitu Rufus disebut Paulus sebagai orang pilihan Tuhan, dan bagi Paulus ibu Rufus adalah juga ibunya. (bdk. Roma 16:13)
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kesediaan hati untuk mengikuti Yesus Kristus berarti harus siap pikul salib dan menderita. Salib bukan hanya dipahami dari fisiknya yang terbuat dari 2 balok kayu. Bukan juga hanya sebatas perhiasan, tapi memberi makna kasih Tuhan Allah dalam karya penyelamatan melalui dan di dalam Yesus Kristus yang dibuktikan dalam kerelaaan-Nya menderita untuk menyelamatkan umat manusia. Sebagai orang percaya, janganlah mudah tergoda dengan tawaran-tawaran yang hanya mendatangkan kesenangan sesaat, melainkan tetap tekun, taat dan setia menjalani apa yang menjadi komitmen iman. Orang percaya harus menunjukkan kesediaannya mengikut Yesus Kristus melalui jalan penderitaan (via dolorosa). Amin.
Doa: Ya Bapa di Sorga, berikanlah kami kekuatan untuk mampu menjalani penderitaan di dunia ini dengan sabar dan tabah demi ketaatan dan kesetiaan mengikuti teladan Yesus Kristus. Amin.