Mengikuti Perjalanan Penderitaan
Lukas 23:27
Dalam perjalanan sengsara-Nya menuju bukit Golgota, ternyata Yesus tidak berjalan sendiri. Tapi Dia diikuti oleh sejumlah besar orang dan penulis Injil Lukas mencatat: “di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia”. Sengsara Yesus membuat perempuan-perempuan yang kemudian disebut putri-putri Yerusalem turut merasakan atau bersimpati dengan-Nya, sehingga perjalanan-Nya diiringi dengan tangisan.
Perjalanan hidup kita mungkin juga perjalanan hidup seperti para perempuan yang menangis dan meratapi Yesus. Namun, apa pun deritanya dalam perjalanan kita, Yesus telah menanggungnya. Ia bukan meninjau, mengamati, mempelajari dan membahas penderitaan manusia. Hidup-Nya sepanjang 33 tahun dijalani-Nya dengan merasakan lapar, lelah, takut, sedih, jengkel, kecewa, marah, nyeri, dibenci, dihina, ditolak, diiri, didengki, dikhianati, difitnah, ditinggalkan, dimusuhi, dikambinghitamkan, diliciki. Seluruh hidup Yesus adalah menderita dan merasakan penderitaan manusia bahkan Dia menangis bersama kita.
Mungkin perjalanan kita hari ini akan susah dan berat. Mungkin perjalanan kita hari ini banyak rintangan dan penderitaannya. Tetapi kita tidak akan ditinggalkan Yesus sehingga kita tidak akan berjalan seorang diri karena Dia beserta kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus yang rela disalibkan, hari ini kami mau mengikuti Engkau dan terima kasih karena Engkau sudah berjanji akan menuntun kami. Tolonglah kami berjalan bersama-Mu dan sungguh-sungguh mendengarkan suara-Mu ketika Engkau memimpin jalan hidup kami. Amin.