Dosa Merusak Diri dan Orang Lain
Kejadian 3:6-7
Keinginan untuk menjadi lebih,mendapatkan lebih dan melebih-lebihkan sepertinya adalah suatu hal yang wajar dalam diri setip orang. Namun dalam keadaan tertentu keinginan yang berlebihan ini berujung kebinasaan.
Perempuan itu melihat buah pohon itu baik dan sedap untuk dimakan, menarik hati dan memberi pengertian. Pesona daya tarik buah pohon itu telah menguasai manusia. dilema antara larangan dan keinginan, benci dan rindu semakin menekan hasrat atau keinginan. Suatu konflik batin yang berat. Jalan keluar dari dilema ini menghasilkan keputusan yang keliru/celaka. Perempuan itu mengambil dan memakan buah itu. Juga diberikan kepada suaminya dan langsung dimakan. Dengan cepat dosa itu berjangkit dan membuka mata pasangan suami isteri itu, sekarang mereka tahu mereka telanjang. Tindakan memakan buah itu disadari sebagai sebuah pelanggaran dan menjatuhkan diri mereka ke dalam dosa. Sekarang mereka dapat melihat keadaan diri mereka yang hina dan rendah. Kehilangan martabat dan harga diri lalu berusaha menutupinya atau melindungi diri dengan menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Manusia memulai kehidupannya dengan usahanya sendiri.
Keluarga Kristen yang diberkati Tuhan, dominasi keinginan yang kuat dapat menggerus akal sehat dan pertimbangan hati. Keinginan dapat menghipnotis dan membuat manusia lupa diri, lupa Firman Tuhan, meremehkan, mengabaikan aturan dan hukum dan kebenaran. Belajar dari firman ini, marilah kita menjadi pribadi yang mampu mengendalikan keinginan dan menggunakan akal sehat serta pertimbangan hati yang Tuhan karuniakan untuk menjaga kewibawaan harkat martabat sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Amin.
Doa: Tuhan karuniakanlah kami hikmat-Mu untuk membedakan keinginan dan larangan, sehingga kami tidak hidup di dalam dosa yang menghancurkan. Amin.