Tuhan Mengasihimu
Lukas 17:12b-13
Orang percaya sering menghadap Tuhan dengan ang-gapan bahwa kita layak untuk menerima pertolongan dan anugerah-Nya. Seakan-akan Tuhan berkewajiban untuk meno-long kita dengan cara dan waktu kita. Kita lupa bahwa siapa diri kita dihadapan-Nya? Kita hidup hanya oleh belas kasihan.
Bacaan kita hari ini menyatakan bahwa ada kemungkinan besar kesepuluh orang kusta itu sudah mengenal Yesus, dan mendengar bahwa Yesus akan melewati lokasi isolasi mereka, dan benar ketika mereka melihat Yesus maka kesepuluh orang kusta tersebut berseru dari jauh dan memohon belas kasihan dari Yesus “dan berteriak: Yesus, Guru, kasihanilah kami.” Kondisi si kusta menyadari akan keberadaan mereka dimana secara hukum agama Yahudi tidak mengijinkan mereka untuk berinteraksi secara normal dengan orang lain. Mereka sadar akan ketidaklayakan yang najis dan kotornya diri, dan hanya berharap pada belas kasihan dari Tuhan Yesus. Mereka ber-harap dari kemurahan hati Tuhan Yesus supaya mendapatkan mujizat kuasa Tuhan Yesus. Kekuatan dan harapan yang sempurna yang direspon oleh Tuhan dengan Kasih.
Sebagai keluarga Kristen, kita hanya beroleh belas-kasihan Tuhan untuk menerima keselamatan, hanya oleh belas kasihan Tuhan dan pertolongan-Nya terjadi. Tatkala seruan itu didasari pada iman, percaya yang sungguh pada Tuhan. “Tuhan kasihanilah kami”…, merupakan kalimat yang menggugah hati Tuhan karena adanya kerendahan hati yang menyadari keber-dosaan. Kita menyadari akan ketakberdayaan, ketaklayakan dan yang tak mampu jalani hidup dengan kekuatan diri dalam perjuangan dan tantangan hidup ini. Kita hanya bermohon kekuatan kasih Tuhan yang luar biasa, untuk menjalani kehi-dupan. Karena dengan belas kasihan Tuhan maka kita dapat meraih kemenangan iman dalam perjuangan hidup. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, tolonglah kami supaya memperoleh kemurahan dan kasih sayang dari pada-Mu. Berilah kami semangat untuk hidup yang berasal dari kuasa-Mu. Amin.