Sukacita dalam Pengharapan
Roma 12:12-14
Firman Tuhan yang kita baca hari ini Paulus memberi pengajaran kepada orang Kristen di jemaat Roma untuk menata kerelaan hati dengan melakukan ha-hal seperti: Pertama; “Bersukacita dalam pengharapan”, tentu dapat kita lakukan sebagai bentuk kehidupan yang menantikan apa yang Tuhan janjikan. Namun karena sukacita itu sangat berhu-bungan dengan suasana hati, dan pengharapan akan janji Tuhan itu sudah jelas, maka hal-hal ini akan sangat bergan-tung pada kerelaan dan ketulusan hati kita untuk menja-laninya. Kedua; “Bersabar dalam kesesakan” adalah sesuatu yang tentu sangat sulit untuk dilakukan, tetapi sebagai orang percaya kita harus berusaha melakukannya, apalagi bila dihubungkan dengan ayat 14 yaitu memberkati orang yang menganiaya dan tidak boleh mengutuk siapapun yang mem–buat kita hidup dalam kesesakan; artinya tidak mudah untuk bersabar menghadapi orang yang mempersulit atau menindas kehidupan kita. Ketiga; “Bertekun di dalam doa”, jangan berdoa hanya menjadi sebuah kebiasaan Kristen, karena kalau hanya mengucapkan kata-kata doa yang indah dan panjang, itu sangat mudah dilakukan. Tetapi yang Paulus maksudkan bertekun dalam doa adalah tolalitas hidup kita harus secara sadar menjadi bagian dari doa yang kita ucapan, harus bertanggungjawab atas doa yang kita ucapkan di hadapan Allah.
Kita pun sebagai keluarga Kristen hendaknya memprak-tekkan hidup untuk sukacita dalam pengharapan, bersabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa. Hal ini penting dalam mewujudkan hidup dalam kasih, terutama hati yang penuh sukacita untuk memberi dan mengampuni, sebab bila semua ini dapat kita laksanakan, maka itu berarti kita dapat memenuhi apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita. Amin.
Doa: YaTuhan mampukan kami untuk selalu bersukacita dalam pengharapan dan mengasihi sesama, saling menolong dan berbagi kasih. Tolong kami untuk dapat mengampuni orang yang menyakiti hati kami. Amin