DODOKUGMIM.COM, BITUNG – Ratusan siswa-siswi SD dan SMP se-kota Bitung yang mengikuti Maengket gagal tampil di opening ceremony Festival Pesona Selat Lembeh Senin, (7/10/2019). Tak terima atas hal tersebut orangtua yang hadir mengamuk. Mereka berkerumun disamping panggung utama dan mengutarakan kekecewaan mereka, sayang tak ada satupun panitia yang hadir untuk memberi penjelasan.
“Anak-anak sudah siap. Sudah mau tampil, tapi tidak dipanggil. Panitia lari, tidak ada penjelasan!” ujar ibu dari salah satu peserta Tari Maengket, ditimpali orang tua peserta lainnya.
Seolah tak peduli teriknya matahari membakar kulit. Ibu-ibu yang mengantar anak-anak mereka untuk tampil, terus saja berteriak-teriak, meminta penjelasan dari panitia dan pihak Pemerintah Kota Bitung.
“Anak-anak disuruh begini, suruh begitu. orangtua ikut berkorban waktu, tenaga dan uang untuk anak-anak. Untuk hari ini saja, kami meninggalkan pekerjaan, berkorban waktu, tapi nyatanya sangat mengecewakan,” kata Sri Kadarisman orangtua dari Joseph Bremer, peserta Maengket.
Kejadian ini, dinilai Sri, membunuh semangat anak-anak. “Anak-anak mentalnya dibunuh! Buat pejebat senang tapi korbankan anak-anak!” ucapnya dengan bibir bergetar menahan amarah.
Sambil bersahut-sahutan, orangtua meneriakan kemarahan mereka terhadap panitia dan pemerintah. “Lebih baik satu sambutan yang tidak disampaikan daripada ratusan harapan anak-anak diabaikan!” teriak seorang ibu dari kerumunan.
“Tape anak sampe nda ta tidor tadi malam sese bangun pa kita, ma somo pigi? Dorang semangat skali, mar apa jo! Kasiang ni anak-anak,” teriak ibu lainnya.
Nala Sompie siswa SD Katolik 1 Donbosco Bitung mengatakan gladi resik untuk kegiatan sudah pada Jumat, (4/10/2019). Menurutnya, semua peserta siap. Mereka sangat gembira dan menantikan kesempatan untuk tampil.
“Tadi kami sudah bersiap-siap di belakang panggung tapi sampai selesai acara tidak dipanggil. Padahal kami sudah latihan lama dan latihan bersama sudah mulai dari Senin sampai Sabtu,” kata Nala.
Setelah dikonfirmasi kepada panitia, Riko Koraah sebagai koreografer utama opening ceremony mengungkapkan adanya missed komunikasi dari pihaknya dengan peserta Tarian Kabasaran yang sebelumnya tampil dan peserta Tarian Maengket.
“Semalam sudah saya suruh datang untuk gladi bersih. Tapi hanya sedikit yang datang setelah ditanya tadi pagi ada yang bilang tidak tahu informasi ini dan datang sudah jam 12 jadi tidak sempat latihan” kata dia.
Pihaknya juga meminta maaf atas apa yang terjadi. Tarian Maengket dari anak-anak ini bukan dengan sengaja tidak ditampilkan. “Bukan disengaja tidak ditampilkan tapi masalah waktu yang mepet sehingga terjadi masalah dalam komunikasi. Seharusnya Maengket tampil di awal” kata Koraah.
Koraah berharap anak-anak masih bisa tampil selesai acara, tapi sudah banyak anak dan orangtua yang sudah pulang karena kecewa dari awal. (dodokugmim/brendamoningka)