DODOKUGMIM.COM – ‘Jangan pernah menyerah dalam situasi apapun’, demikian semangat yang dikumandangkan dalam kegiatan lomba solo Pria/Kaum Bapak(PKB) se-GMIM yang bertajuk “Never Give Up” di GMIM Imanuel Walian, Sabtu (03/07/2021).
“Awalnya sempat gugup,” aku Hans Michael Latuni ketika diwawancarai tim dodokugmim.com.
Ia mengaku, meskipun bernyanyi di depan kamera sudah biasa, namun merupakan kali pertama baginya ketika bernyanyi dan disiarkan secara langsung. “Tetapi saya belajar untuk tidak menyerah dan memberikan yang terbaik seperti tema kegiatan “Never Give Up”, hidup itu adalah perjuangan. Lakukan demi hormat kemuliaan nama Tuhan,” ucap peraih juara I lomba solo kategori 45 tahun ke bawah ini sambil melanjutkan, situasi dan keadaan tidaklah menjadi penghalang yang berarti untuk terus berkarya. “Apapun talenta yang Tuhan berikan bagi kita, kita karyakan untuk hormat dan kemuliaan nama-Nya,” tutur PKB GMIM Betlehem Minanga ini.

Berbeda dengan Latuni, Ronald Galton Gagola mengatakan, bernyanyi di depan kamera menjadi hal yang biasa baginya. “So nda gugup. So biasa,” kata peraih juara I lomba solo kategori 46 tahun ke atas ini.
Menurutnya, membangun hubungan dengan Tuhan adalah kunci suksesnya. “Sebelum nae panggung berdoa, supaya Dia kase kenyamanan,” tegas dia.
“di masa pandemi, torang pe kewajiban iman pa Tuhan itu jangan sampe menurun, malah harus lebih maju lagi apalagi sebagai pemimpin keluarga,” lanjut PKB GMIM Imanuel Pondos ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Har Sumerah bersyukur perlombaan ini dapat selesai dengan baik. “Meskipun disiarkan secara langsung, namun seluruh peserta sangat antusias!,” ucapnya bersemangat.
Sumerah menjelaskan, terdapat 35 peserta yang lolos ke Grand Final. “10 peserta di kategori 46 tahun ke atas, 25 peserta di kategori 45 tahun ke bawah. 3 peserta batal ikut,” terangnya.
Ia menambahkan, perlombaan ini juga melibatkan para juri yang mumpuni di bidangnya. “Ada akademisi Prof. DR. Perry Rumengan, kalangan Entertaiment Ade Afi, hingga praktisi musik terkenal di Sulut Swingly Sondakh,” tambahnya sambil melanjutkan, kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadi berkat bagi banyak orang. “pesan ‘never give up’ bisa sampai kepada jemaat dan masyarakat,” pungkasnya (dodokugmim/nandaelis/jeheskielw)