DODOKUGMIM.COM, MINUT – Seleksi Remaja Teladan GMIM tahun 2019 telah berakhir, Sabtu (3/8/2019) lalu. Tapi banyak cerita indah, masih saja dibicarakan para finalis, bahkan tugas tak ringan yang harus dijalankan remaja teladan terpilih. Bagi mereka, ini bukan ajang pencarian bakat, melainkan proses pembentukan karakter.
“Menjabat setahun, tapi menjadi teladan seumur hidup,” ucap Angelia Christy Tengko, Remaja Teladan Putri tahun 2019. Gadis kelahiran Manado, 1 Juli 2003 ini berhasil menysihkan 14 finalis lainnya dalam seleksi tersebut.
“Semoga di era yang semakin canggih ini, remaja kristen dapat terus mempertahankan identitasnya dan tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Semoga dalam hal ini, saya dapat terus menjadi teladan,” ujar putri pasangan Maxon Tengko dan Lita Kaligis, saat dimintai keterangannya, Senin (12/8/2019) ini.
Johanes Juan Ngongoloy, Remaja Teladan Putra tahun 2019, yang ditemui beberapa waktu lalu, juga mengungkapkan harapan yang sama. “Saya pernah gagal masuk ke grand final remaja teladan tahun 2017. Pengalaman ini mengajarkan saya untuk tidak patah semangat dan semakin giat berusaha,” kata lelaki yang akrab disapa Juan ini.
Juan dan Angelia sepakat, selesai remaja teladan bukan ajang pamor talenta. “Ada tanggungjawab besar yang harus dikerjakan agar dapat diteladani. Gelar ini hanya bonus dari Tuhan,” kata Johanes, yang merupakan utusan dari Rayon Minahasa Utara.
Tak hanya bagi sang juara, pengalaman menarik juga dirasakan Valencia Mantik yang terpilih sebagai Remaja teladan Cinta Lingkungan. “Ini momen untuk menunjukkan rasa cinta kita pada Tuhan Yesus dengan melakukan yang Tuhan perintahkan, sehingga kita menjadi teladan bagi orang lain,” ujar gadis yang akrab disapa Valen ini.
Sebagai Remaja Teladan Cinta Lingkungan, ia mengaku bertanggungjawab untuk menyosialisasikan kecintaan
remaja terhadap lingkungan. “Dimulai dari hal-hal sederhana seperti mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tumbler untuk air minum,” tuturnya.
Ia juga akan memanfaatkan sosial media untuk melakukan kampanye tersebut. “Saya akan membuat video kampanye cinta lingkungan untuk diposting di sosial media. Ini lebih mudah untuk menjangkau remaja masa kini,” tandasnya.(dodokugmim/nataliatamangunde/joshuanugraha)